PERSIAPAN KU UNTUK MENGHADAPI HIDUP
DI ZAMAN 20 TAHUN YANG AKAN DATANG
Oleh
Bagas Prakoso
“Masa Kesetian Anggota, Konfrensi Anak Cabang I Kecamatan Bukateja, Melangkah Bersama Menuju Pelajar yang Berkeadaban”. Tulisan itu aku dapat pada saat mengikuti kegiatan PC IPNU-IPPNU Purbalingga di MTS NU 05 Majasari, Kecamatan Bukateja. Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih sekitar seratusan (100an) lebih peserta. Peserta ada yang berasal dari pondok, MA, SMK, MTS, Paket dll. Umumnya peserta berusia di bawah tiga puluh (30) tahun. Peserta juga ada yang berasal dari luar daerah Bukateja, seperti Cirebon, Banyumas dll.., namun ternyata mereka sudah lama menetap di Purbalingga. Mereka hanya diutus sebagai delegasi dari pondok maupun sekolahnya.
Aku adalah salah satu panitia di acara tersebut dan juga Pengurus Cabang IPNU Purbalingga. Pada waktu itu, aku sampai di lokasi tersebut sekitar pukul 19.30 dari Purwokerto. Sesampai disana, hujan turun begitu deras. “Alhamdulilah, untung aku sudah sampai disini”. Ucapku dalam hati.
Semua peserta ternyata sedang berada di dalam aula semua, mereka sedang menunggu pembicara berikutnya yaitu Gus Basyir, M.Pd.I. Selang beberapa menit, Gus Basyir sampun rawuh menuju aula, lalu seluruh peserta menyambutnya dengan wajah sumringah. Beliau lalu memperkenal dirinya. Perkenalannyapun diringi dengan canda tawa, seperti menyebutkan makna nama dari setiap peserta.
Tak terasa hanya dengan perkenalan saja itu nyampe 45 menit dan semua peserta merasa enjoy dengan narasumber. Selanjutnya Beliau meneruskan dengan materi. Materi yang disampaikan oleh beliau adalah Analisis Diri dengan menggunakan presentasi (PPT). Pada slide tersebut ada statement dari KH. Abdul Muchit Muzadi :”Sekang Ndandani Awak Gutul Ndandani Bangsa”. Kalau kita cermati ternyata ada makna yang mendalam dari statement tersebut. Artinya sebelum kita ingin memperbaiki bangsa atau orang lain, kita harus koreksi diri kita dulu, apakah sudah benar atau belum jangan sampai kita jarkoni (ngajari tapi ora nglakoni) agar kita tidak menjadi golongan munafik. Menurut Beliau, cara untuk ndandai awak yaitu dengan mencari ilmu.
Untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan, Gus Basyir melempar pertanyaan kepada peserta :”Apa yang bisa kader NU/IPNU-IPPNU perbuat untuk Indonesia lebih baik?”. Lalu beliau menunjuk beberapa peserta dari IPNU dan IPPNU untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ternyata ada diantara mereka yang menjawab bahwa dengan dirinya menjadi pemain sepak bola profesional maka Indonesia dalam bidang Olah Raga Sepak Bola tidak akan kalah dengan negara seperti ; Jerman, Perancis, Korea dll. Ada juga yang menjawab bahwa dirinya ingin menjadi Astronot, walaupun mungkin kita memandang sebelah mata cita-cita tersebut. Ataukah mungkin kita ada keraguan dengan cita-cita tersebut. Tetapi percayalah, mungkin nantinya ada orang Indonesia yang pergi ke luar angkasa atau ke Bulan, karena kita tahu bahwa IPTEK di Indonesia masih belum di support oleh pemerintah dengan maksimal, tapi tidak masalah karena kita tahu bahwa segala kenyataan berawal dari mimpi. Semoga mimpi mereka menjadi kenyataan. Amiiin.
Ada juga jawaban dari peserta yang menurut saya menakjubkan, peserta tersebut menjawab bahwa dirinya untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik adalah dengan menghajikan orang tua. Itu sungguh jawaban luar biasa. Jawaban yang membuat diriku tertegun, karena apa?. Jawaban tersebut merupakan salah satu dari bagian cita-cita ku di masa yang akan datang. Aku berharap, semoga Allah mengabulkan cita-cita kita semua yang mulia ini. Amiiin.
Sampai pada akhirnya beliau memaparkan problematika yang ada di Indonesia. Problematika tersebut ada yang berasal dari dalam (internal) dan luar (eksternal). Salah satu problematika internal adalah terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebenarnya menurut ku Orang Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain. Banyak orang Indonesia yang sukses di dalam negeri maupun di luar negeri. Lalu sebenarnya apa yang menjadi persoalan?. Aku berpendapat bahwa Indonesia masih sedikit orang yang benar. Orang yang intelektual dan sekolahnya tinggi banyak tetapi mereka masih egois, tidak peduli sesama dan yang mereka lakukan mungkin hanya untuk minteri orang lain (mbodohi orang lain) dan mungkin juga orang yang bener tur pinter masih belum banyak.
Ada juga problemtika lain, seperti : nasionalisme, demokrasi, HAM, agama dan liberalisme serta kapitalisme. Oleh karenanya beliau berpesan bahwa untuk hidup di zaman 20 tahun yang akan datang kalian harus membekali diri dan mempersiapkannya dari sekarang sehingga cita-citanya dapat terwujud.
Statetment beliau yang terakhir yaitu “untuk menggapai cita-cita harus berilmu, beriman dan bertaqwa serta dibalut dengan sikap tasamuh (toleran), moderat (tengah-tengah), harmoni, seimbang dan konsisten”.
Semoga kedepan kita dapat menjadi pahlawan untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama bangsa dan negara serta dunia. Amin.
Maju Terus Pantang Menyerah...!.
Nama lengkap : Bagas Prakoso
No HP : 085227255105
Blog : Gassskehidupan.blogsot.com